Setiap orang yang sudah menerima anugerah keselamatan dari Tuhan Yesus, seharusnya rindu untuk membagikan Kabar Baik tersebut kepada sebanyak mungkin orang agar diselamatkan (II Petrus 3:9). Dasar kita membagikan Kabar Baik ini adalah Amanat Agung Tuhan Yesus dalam Matius 28:19-20, yang merupakan pesan terakhir dari-Nya, sebelum Dia terangkat ke surga. Dalam pesan tersebut kita diharuskan pergi untuk memberitakan firman Tuhan dan menjadikan semua bangsa murid Kristus (menginjil).
Bersaksi merupakan salah satu cara termudah dalam memberitakan Injil, sebab berita yang disampaikan diperkuat oleh pengalaman pribadi bersama Tuhan. Alasan kita bersaksi adalah untuk membagikan kasih Tuhan kepada mereka yang terhilang, sehingga merekapun beroleh kasih dan anugerah, yaitu keselamatan kekal. Tuhan Yesus sendiri datang ke dalam dunia untuk mencari dan menyelamatkan yang terhilang (Markus 10:45). Tidak usah kuatir apabila ada orang yang menolak kesaksian kita, sebab tugas kita hanyalah menaburkan benih firman Tuhan. Allah sendiri yang akan memberikan pengertian dan pertumbuhan kepada orang tersebut (I Korintus 3:6-9).
Sebelum kita bersaksi kepada seseorang, terlebih dahulu kita harus menjalin persabahatan dengannya. Hal ini untuk memperkecil resiko kesalahpahaman dan perbantahan pada waktu berita Injil disampaikan. Lagipula bila hubungan baik sudah terjalin, mereka akan lebih terbuka dan percaya terhadap berita Injil yang kita sampaikan. Terbukti banyak orang yang sudah dimenangkan dengan cara ini.
Hal yang perlu diingat dalam bersaksi, yakni berita yang disampaikan haruslah berisi kisah kehidupan awal kita sebelum menerima Kristus, peristiwa saat menerima Yesus, dan perubahan hidup apa yang sudah dialami setelah menerima Yesus Kristus. Adakah manfaatnya. Kita juga memasukkan berita Injil yang menyatakan bahwa semua manusia telah berdosa, segala usaha yang dilakukan manusia adalah sia-sia (Titus 3:5), sebab hanya ada satu jalan untuk menuju selamat dengan percaya Yesus (Yohanes 14:6).
Ingatlah bahwa kesaksian kita hanyalah sebagai pintu gerbang supaya Injil bisa diberitakan kepada orang itu. Fokus utamanya bukanlah diri kita, melainkan Tuhan Yesus, apa yang telah Dia perbuat agar manusia diselamatkan. Dan hal penting lainnya adalah kesaksian hidup kita sendiri. “Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?” (Yohanes 4:29).
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memberitakan Kabar Baik, yaitu:
Pertama, pastikan bahwa diri kita sendiri sudah diselamatkan.
Kedua, suka membaca Alkitab dan punya dasar teologi yang cukup.
Ketiga, mengasihi jiwa-jiwa dan bersedia bayar harga (misal: dihina, dicaci, dll).
Keempat, menghindari perdebatan dan mempergunakan kesempatan yang ada dengan baik (diperlukan hikmat Tuhan). (Pdp. Tony Tedjo, M.Th)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar