Janji firman Tuhan atas hidup anak-anak-Nya adalah hidup yang berkelimpahan (Yohanes 10:10). Berarti hidupnya akan diberkati Tuhan (I Korintus 2:9). Dalam Alkitab terdapat sekitar 365 janji berkat bagi anak-anak-Nya. Berarti setiap hari minimal ada satu janji berkat. Tujuan Tuhan memberkati kita adalah agar kita sendiri bisa menjadi berkat dan membagikan berkat tersebut kepada orang lain yang memerlukan.
Berkat Allah itu bila tepat dipergunakan bisa menjadi alat untuk memuliakan nama Tuhan, namun bila disalahgunakan akan membahayakan si penggunanya. Sudah sepatutnya kita memakai berkat Tuhan tersebut dengan baik untuk membagikan kasih Allah dan mengagungkan nama-Nya.
Beberapa hal yang harus disadari sewaktu kita diberkati, yaitu:
Pertama, kita harus lebih mengutamakan Allah sebagai Sumber Berkat (Matius 6:33). Hidup kita jangan terikat pada berkat, tapi ikatkanlah hati kita kepada Tuhan saja. Kunci untuk diberkati adalah Ora Et Labora, dimana kita harus bekerja keras juga dan berdoa. Berarti selain memakai kemampuan kita sendiri, perlu minta campur tangan Tuhan atas setiap pekerjaan kita. Hidup mengandalkan Tuhan (Yeremia 17:7).
Kedua, kita harus bisa mengelola berkat itu dengan baik. Memakai berkat Tuhan atas diri kita dengan bijaksana, tidak boros atau hidup dalam foya-foya. Kitalah yang mengatur uang, bukan uang yang mengatur hidup kita.
Ketiga, miliki hati yang suka memberi. Sebab memberi adalah kunci mengalami berkat Allah (Amsal 11:24-25). “Barangsiapa yang menabur banyak, maka dia akan menuai banyak juga” (I Korintus 9:6). Memberi di sini mencakup:
1) Pemberian kepada Tuhan, berupa persembahan perpuluhan dan persembahan khusus. Persepuluhan itu wajib kita berikan kepada Allah untuk dipakai bagi pekerjaan-Nya di ladang pelayanan. Persembahan khusus diberikan berdasarkan kerelaan hati kita untuk dipakai bagi pembangunan pekerjaan-Nya di dunia (gereja, yayasan kristen), membantu hamba Tuhan yang kekurangan atau untuk keperluan lainnya dalam rumah Tuhan (Roma 15:26; Yakobus 1:27).
2) Memberi kepada orang miskin yang perlu dukungan kita, seperti kepada korban bencana alam, panti jompo, dll. Milikilah sikap hati yang benar sewaktu memberikan persembahan (II Korintus 9:7).
Allah tidak akan tanggung-tanggung memberikan kekayaan-Nya kepada orang yang suka memberi. Sikap suka memberi ini dilakukan untuk menghindari dari dosa ketamakan.(Pdp. Tony Tedjo, M.Th)
Senin, Agustus 10, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar