“Terhadap orang yang setia Engkau berlaku setia, terhadap orang yang tidak bercela Engkau berlaku tidak bercela” (Mazmur 18:26)
Saya mengamati di antara para binatang, rasanya anjinglah binatang yang paling setia terhadap tuannya. Setiap hari, sewaktu tuannya pulang, anjing ini akan dengan gembira menyambut kehadiran tuannya. Seekor anjing akan tetap setia sampai mati kepada majikannya yang sudah memeliharanya. Meski terkadang sang tuan menyakiti dirinya dengan memukul, menendang, atau bahkan tidak memberinya makan, namun si anjing akan dengan setia duduk di samping kaki tuannya sambil menjulurkan lidahnya dan menjilati kaki tuannya.
Hal menarik yang dapat dicontoh dari sifat seekor anjing ini adalah kesetianya. Mungkin kesetiaan seekor anjing lebih baik ketimbang kesetiaan yang dimiliki seorang manusia. Manusia terkadang bisa tetap setia terhadap seseorang apabila orang tersebut setia juga kepadanya, mengasihinya, memperhatikannya, memberinya hadiah, atau selama orang tersebut menguntungkan dirinya. Apabila dirasa tidak lagi menguntungkan dan bermanfaat lagi, maka kesetiaannya mulai luntur dan lambat laun sirna.
Sahabat NK, semestinya kita harus tetap setia. Setia kepada pasangan kita. Setia kepada pimpinan. Setia kepada sehabat. Dan yang terutama setia kepada Tuhan. Allah menghendaki kita untuk tetap setia kepada-Nya melebihi apapun dan dalam keadaan bagaimanapun. Dalam keadaan sakit, berduka, bersukacita, mendapatkan keuntungan, atau apapun. Tuhan mau kita tetap setia. Sebab Tuhan Yesus sendiri sudah membuktikan kesetiaan-Nya dengan mati di atas kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita. Seharusnya tidak ada alasan bagi kita untuk tidak setia kepada-Nya. Mungkin untuk orang lain, kesetiaan kita bisa berubah, tapi bagi Tuhan tidak boleh pudar. (Tony Tedjo)
Kamis, Januari 10, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar