“Dalam kemewahan kamu telah hidup dan berfoya-foya di bumi, kamu telah memuaskan hatimu sama seperti pada hari penyembelihan”. (Yakobus 5:5)
Siapa yang tak mengenal Mochtar Ryadi, Ir. Ciputra, Bob Sadino, Jonathan L. Parapak, dan Soen Siregar, pastilah semua orang mengenalnya sebagai orang kaya di negeri ini. Apa penilaian kita terhadap habitus (kebiasaan) mereka? Tentulah kita menganggap mereka adalah orang yang suka memboroskan hartanya, hidup berfoya-foya, hidup dalam kemewahan. Namun semua anggapan ini keliru besar. Di bawah ini gambaran mengenai habitus mereka.
Suatu studi literatur mengenai kecenderungan perilaku orang-orang kaya di Amerika dan Asia, menyebutkan bahwa habitus kelompok sosial ekonomi atas (orang kaya) adalah sebagai berikut: Pertama, mereka menikmati hidup dengan standart jauh di bawah kemampuan mereka yang sebenarnya. Sekalipun secara keuangan mereka mampu untuk membeli barang-barang yang lebih mahal; Kedua, biaya konsumsi mereka jauh di bawah penghasilan rutin yang mereka peroleh. Jika mereka punya penghasilan rutin Rp 40 juta perbulan, maka mereka hanya menggunakannya sekitar Rp 10-15 juta perbulan untuk kebutuhan bulanan keluarganya; Ketiga, kebiasaan menyisihkan dana untuk tabungan dan investasi dulu, baru kemudian menyisakan yang lainnya untuk konsumsi rutin setiap bulannya. Bukan menggunakan penghasilannya untuk konsumsi dan sisanya baru ditabung dan diinvestasikan. Mereka terbiasa memikirkan bagaimana uang mereka bisa ditabung dan diinvestasikan agar berkembang lebih maksimal.
Sungguh ironis sekali. Sementara orang-orang yang kurang mampu secara ekonomi berlagak seolah-olah orang kaya dengan membeli barang-barang mewah dan bermerk sehingga mereka dikenal orang sebagai orang kaya. Hidup mewah dan berfoya-foya, memboroskan penghasilan bulanannya untuk belanja. Sehingga tak heran banyak orang-orang dengan penghasilan pas-pasan terjebak hutang (keenakan menggesek kartu kredit), membelanjakan uang diluar kemampuan ekonominya.Namun, orang kaya yang sebenarnya tidaklah demikian. Mereka lebih sederhana, memakai barang-barang dengan harga jauh dari yang seharusnya mereka bisa beli, membelanjakan uangnya secukupnya, dan tampil apa adanya tanpa harus terkesan mewah.
Sahabat NK, biarlah kita menjalani hidup sehari-hari ini dengan sederhana, jauh dari berfoya-foya. Belajarlah dari orang-orang kaya yang sesungguhnya dengan pola hidup yang sederhana di atas. Maka di masa depan hidup kita akan menjadi lebih baik. (Tony Tedjo)
Kamis, Januari 10, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar