Kamis, Januari 10, 2008

PRIBADI DINAMIS DAN BERPRESTASI

Ada sebagian orang yang menjalani hidup ini dengan asal-asalan. Filosofinya “mengalir aja seperti air.” Tak heran, kehidupan mereka biasa-biasa saja. Tidak ada kemajuan. Stagnasi dan statis. Meski tahun terus berganti, tetapi orang tersebut masih berkutat dengan kehidupannya yang lama.
Berbeda dengan orang yang memiliki filosofi “gantungkanlah cita-citamu setinggi bintang di langit.” Orang seperti ini akan berusaha sekuat tenaga agar kehidupannya dinamis, tidak segitu-gitu aja. Menghendaki kemajuan. Bila tahun lalu sudah mencapai prestasi yang baik, maka di tahun berikutnya harus lebih baik lagi. Tidak ada kata “dahulu, sekarang dan sampai selamanya tidak berubah.” Dalam benaknya hanya terpikir bagaimana agar bisa berprestasi.
Prestasi merupakan hasil maksimal yang telah dicapai seseorang dalam suatu bidang tertentu. Setiap orang yang berkeinginan untuk maju, pasti akan berlomba-lomba berprestasi. Hal ini sah-sah saja, asalkan dalam pengejaran prestasinya tidak mengorbankan orang lain. Ruang lingkup yang sering dijadikan ajang adu prestasi adalah di tempat pekerjaan, di sekolah, dalam perusahaan atau bisa juga prestasi dalam pelayanan bagi sebagian orang. Dengan diraihnya prestasi kerja yang baik, maka keuntungan akan diperoleh. Keuntungan tersebut bisa berupa kenaikan gaji, mendapat beasiswa sekolah, profit perusahaan berlipat, menjabat sebagai koordinator pelayanan, dan sebagainya.
Dengan sikap optimis dan ulet (ditambah doa), maka usaha mencapai prestasi yang optimal bisa diperoleh. Hindarkan sikap mudah menyerah tatkala menemui jalan buntu atau kegagalan. Terus mencoba sampai berhasil memperoleh hasil yang menjadi sasaran. Contoh dalam Alkitab adalah Raja Daud. Meski Samuel sudah mengurapi dia untuk menjadi raja menggantikan Raja Saul, namun dia harus bersabar menunggu beberapa tahun lamanya untuk menjadi raja. Dalam masa penantian yang cukup lama ini Daud tetap optimis dan ulet. Dia tidak mudah menyerah kalah. Daud juga tetap menjaga hubungannya dengan Tuhan (intim dengan Tuhan). Dan pada akhirnya dia menjadi raja atas seluruh Israel. Bahkan dia mencapai puncak prestasinya. Dia memerintah bangsa Israel selama kurang lebih 40 tahun. (Tony Tedjo)

Tidak ada komentar: