Rabu, Agustus 01, 2007

MEMELIHARA INTEGRITAS

Integritas berkaitan dengan mutu, potensi, loyalitas dan kejujuran dalam diri seseorang. Integritas seseorang tidak ditentukan oleh keadaan yang nampak dari luar seperti jabatan, kekayaan, gelar, atau keberadaan orang tersebut secara fisik. Integritas lebih jauh menunjuk kepada diri orang tersebut. Untuk mengujinya diperlukan waktu dan tantangan.

Alkitab mencatat beberapa tokoh yang memiliki integritas baik, seperti Yusuf, Daniel, Sadrakh, Mesakh dan Abednego, Musa, Daud dan tokoh lainnya. Yusuf misalnya dia memiliki integritas dalam hal kejujuran dan bisa dipercaya oleh majikannya. Sehingga meski dia punya peluang untuk menyalahgunakan wewenang atas seisi rumah tuannya, dia tidak menyelewengkannya. Yusuf bahkan tidak mau diajak untuk tidur dengan isteri majikannya. Dia lebih memilih untuk lari menjauhi, meski resikonya harus masuk penjara (Kejadian 39:6-20).

Daniel dikenal sebagai orang yang memiliki integritas, baik dalam hal doanya maupun dalam hal komitmennya untuk tidak menyembah berhala. Meski akibatnya dia harus menerima hukuman dimasukkan ke dalam gua singa (Daniel 6:1-29). Semua akibat tersebut tidak mempengaruhi imannya dan ketetapan hatinya. Karena integritasnya dia mendapatkan kedudukan yang tinggi pada zaman Raja Darius, bahkan dia bisa mendapatkan kedudukan yang tinggi pada masa pemerintahan dua raja lainnya (Raja Belsyasar dan Raja Nebukadnezar).

Demikian pula dengan ketiga teman Daniel, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego mereka adalah orang-orang yang memiliki integritas tinggi. Meski harus menanggung resiko dimasukkan ke dalam dapur api, namun tak melunturkan integritas mereka (Daniel 3:1-30).

Satu hal, bahwa orang-orang yang mempunyai integritas tidak mudah untuk merubah pendiriannya. Mereka tidak mudah begitu saja menyerahkan integritasnya meski di bawah tekanan ancaman, bahkan hukuman mati sekalipun. Mereka rela asalkan integritasnya tidak luntur dalam mengikuti dan melayani Tuhan.

Integritas yang ada dalam diri seseorang harus senantiasa dipelihara. Sebab bila tidak, maka secara tidak disadari integritas tersebut akan luntur dan pudar. Ambil contoh, para wakil rakyat yang duduk di DPR atau MPR. Sebelum berada pada posisi tersebut, mereka terkenal sebagai orang yang memiliki integritas tinggi. Namun, setelah menjabat duduk dalam kursi DPR atau MPR mereka melepaskan integritasnya.

Sebagai hamba Tuhan atau murid Kristus, kita harus tetap mengupayakan agar integritas kita tetap kuat. Tidak mudah terpengaruh oleh apapun. Kuncinya adalah tetap melekat pada pokok anggur, yaitu Yesus (Yohanes 15:5-7). (Tony Tedjo)

Tidak ada komentar: