“Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan” Roma 5:3.
Pertumbuhan mutlak diperlukan bagi makhluk hidup. Apabila sudah tidak bertumbuh lagi, maka lama-kelamaan akan mengalami kematian. Dalam mencapai suatu pertumbuhan pada tahapan tertentu, diperlukan sebuah ujian, yakni kesulitan. Ada perbedaan antara orang percaya dengan orang yang di luar Tuhan dalam menyoroti kesulitan. Bagi orang di luar Tuhan kesulitan dianggap sebagai penderitaan yang perlu disesali. Tetapi bagi orang percaya kesulitan merupakan tangga menuju ke tingkat yang lebih tinggi. Kesulitan bagi orang percaya merupakan batu loncatan agar dia bisa naik kelas. Sama halnya seperti mereka yang bersekolah, untuk menentukan bahwa dia naik kelas, harus lulus dari ujian dahulu.
Untuk bisa bertumbuh secara rohani mau tidak mau kita harus menghadapi yang namanya kesulitan atau masa sukar. Kesulitan merupakan faktor pelengkap yang dapat membuat seseorang bertumbuh menjadi dewasa menjadi serupa dengan Yesus Kristus. Memang, membaca Alkitab dan berdoa dapat membuat orang percaya bertumbuh. Namun itu saja tidak cukup. Diperlukan kesulitan sebagai ujian yang membuktikan apakah benar-benar dia sudah bertumbuh. Pada kenyataannya, menjalani hidup ini tidaklah semulus yang dibayangkan. Terkadang harus melewati kerikil tajam dan hempasan ombak. Meski harus jatuh bangun, tapi jangan membuat kita menyerah pada kesulitan.
Ketika masa kesulitan itu tiba, jangan lari meninggalkannya. Hadapilah bersama Tuhan. Kita percaya bahwa melalui kesulitan ini, iman kita menjadi lebih dewasa. Kita harus memandang kepada kemuliaan dibalik kesulitan yang dihadapi. Kita juga percaya bahwa kesulitan yang menimpa tidaklah melebih kapasitas kemampuan kita (I Korintus 10:13). Tuhan Yesus juga adalah Allah yang setia. Dia tidak pernah meninggalkan kita, termasuk ketika sedang menghadapi kesulitan. Dia siap memberikan pertolongan dan kekuatan yang baru, sehingga kita mampu menang atas kesulitan tersebut.
Dalam menghadapi masa sulit, ada tiga hal yang meski dipersiapkan, yaitu: Pertama, bacalah firman Tuhan sebanyak mungkin sebelum kesulitan itu datang. Karena ketika dia datang, kita mungkin tidak akan sempat membaca firman Tuhan tersebut. Dengan ayat-ayat firman Tuhan yang sudah dibaca, akan memberikan kekuatan dan penghiburan sehingga mampu menghadapi kesulitan; Kedua, tingkatkan lagi waktu doa kita. Apabila biasanya kita hanya berdoa 10 menit setiap hari, maka ditingkatkan menjadi 20 menit. Hal ini sebagai penopang iman kita, agar sewaktu menghadapi kesulitan iman kita tidak menjadi goyah; Ketiga, tetap setia dalam persekutuan dengan saudara seiman. Melalui persekutuan dengan saudara seiman maka kesulitan kita akan menjadi lebih ringan, karena saudara-saudara seiman tersebut akan menopang dan memberikan solusi atas kesulitan yang dihadapi.
Hal yang patut diingat, tanpa kesulitan tidak akan mungkin mengalami pertumbuhan. Salah satu penyebab mengapa orang percaya tidak bertumbuh adalah karena dia lari dari kesulitan. Jadi, jalanilah masa sulit itu dengan sukacita. Sebab kesulitan itu pasti akan berakhir. Dan dibalik kesulitan ada pertumbuhan.
“Kesulitan adalah syarat mutlak agar bertumbuh”
Minggu, Juli 29, 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar