Rabu, November 26, 2008

Iman dan Tradisi

“Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat; semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus” (Kolose 2:16-17)

Menurut arti katanya tradisi adalah adat kebiasaan turun-temurun dari nenek moyang yang masih dijalankan dalam masyarakat. Ada sebagian orang Kristen yang masih memegang tradisi yang seharusnya tidak boleh dijalankan lagi olehnya. Memang ada tradisi yang tidak bertentangan dengan firman Tuhan, misalnya menghormati orangtua. Tradisi menghormati orangtua bagi orang Tionghoa sangatlah penting. Sebab memang orangtua kita harus dihormati. Bahkan menghormati orangtua merupakan salah satu bentuk pelaksanaan hukum ke-5 dari Sepuluh Perintah Allah (Keluaran 20:12; Matius 19:18-19). Hanya saja ada batasan dalam menghormati orangtua, yaitu kita tidak boleh sampai memujanya. Tidak perlu sampai menyediakan makan di depan fotonya. Karena orangnya sudah meninggal, seharusnya kalau mau memberi makanan sewaktu dia masih hidup.
Hampir sebagian besar tradisi pasti berkaitan dengan dunia gaib dan okultisme. Segala bentuk kegiatan atau perbuatan yang berhubungan dengan dunia gaib dan okultisme, dilarang oleh Allah. Baik tradisi mengenai hari baik, angka sial, keruntungan, ramalan, kartu tarot, ataupun benda-benda keramat yang biasa dipakai dalam perayaan tradisi (keris, alat-alat musik, senjata, dll). Mengenai hal ini, kita tidak boleh menjalankan tradisi tersebut. Sebab melakukan perbuatan seperti ini merupakan tindakan keji yang menyakitkan hati Tuhan. Ini adalah perbuatan dosa dan bisa mendatangkan murka Tuhan.
Kita yang sudah di dalam Kristus tidak perlu lagi memelihara atau mempercayai kepada tradisi-tradisi yang bertentangan dengan firman Tuhan. Lebih baik tinggalkan dan jangan mau berhubungan lagi dengannya. Setelah menjadi pengikut Kristus kita harus hidup oleh iman dan iman kepada Yesus Kristus saja. Sebab kita diselamatkan bukan karena melakukan berbagai tradisi (termasuk tradisi keagamaan), melainkan hanya oleh anugerah Allah di dalam Yesus Kristus. (Pdp. Tony Tedjo, M.Th)

Tidak ada komentar: