Ada suatu cerita tragis yang seharusnya tidak terjadi. Begini ceritanya. Ada seorang hamba Tuhan wanita di sebuah gereja di kota Bandung yang kegiatan sehari-harinya dipenuhi dengan pelayanan. Suatu kali, anaknya yang masih kecil sakit panas. Namun si ibu tega pergi membiarkan anaknya yang terbaring lemas di tempat tidur dengan alasan ada pelayanan yang mendesak. Si anak hanya ditemani oleh papahnya. Tetapi sang papah tidak bisa berbuat banyak. Singkat cerita, akhirnya anak ini meninggal dunia karena terlambat di bawa ke rumah sakit. Anehnya, sewaktu anak ini meninggal, ibunya masih sibuk dengan urusan pelayanannya. Hal yang patut direnungkan, apakah ini yang dinamakan pelayanan yang terbaik?
Sebenarnya bagaimana sih pelayanan yang terbaik itu? Menurut saya pelayanan yang terbaik adalah pelayanan yang bisa menentukan prioritas, mana yang harus diutamakan dan mana yang bisa didelegasikan. Pelayanan yang terutama adalah melayani pribadi-Nya Tuhan terlebih dahulu. Tuhan senang apabila kita menyediakan waktu untuk duduk diam di bawah kaki Tuhan. Ada persekutuan yang intim dengan-Nya secara pribadi.
Kemudian, pelayanan yang terbaik adalah melayani keluarga terlebih dahulu. Sangatlah menyedihkan apabila kita hanya disibukkan melulu untuk mengurusi pelayanan di gereja, sedangkan keluarga berantakan. Hal demikian bisa menjadi batu sandungan bagi orang lain. Sebab orang akan berpikir, pelayanannya sih hebat, tapi sayang keluarganya berantakan. Bila demikian bisa menyebabkan cemoohan orang lain.
Setelah melayani keluarga, baru melayani pekerjaan Tuhan. Ikut terlibat dalam pelayanan di gereja. Sebagai wl, singer, pemusik, multimedia, usher, pengkhotbah, pelayan perjamuan, PKS, LCD, soundman, dan sebagainya. Melayani pekerjaan Tuhan juga harus dilakukan dengan sebaik mungkin, tidak asal-asalan. Harus dengan kesungguh hati.
Hal terakhir yang tidak boleh dilupakan adalah melayani Tuhan dengan seluruh hidup kita. “… supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kududs dan yang berkenan kepada Allah…” (Roma 12:1). Jika tubuh dan hidup kita saja diberikan kepada Tuhan, tentunya segala harta kekayaan yang kita miliki pun seharusnya diberikan pula kepada Tuhan. Setidaknya memberikan sebagian dari berkat kekayaan yang Tuhan berikan kepada kita untuk membantu pekerjaan Tuhan dan hamba-hamba Tuhan yang memerlukan bantuan. Selamat melayani yang terbaik bagi kemuliaan nama Tuhan Yesus. (Tony Tedjo)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar