Tak terasa waktu terus berjalan dan tidak bisa diberhentikan. Kita mengenal tiga bentuk waktu, yaitu: waktu lampau (past), waktu sekarang (present), dan waktu yang akan datang (future). Waktu lampau sudah kita lewati dan sudah dijalani. Ada banyak kenangan yang bisa diambil, baik kenangan manis maupun kenangan pahit. Berbagai peristiwa suka dan duka sudah mewarnai hidup kita di masa lampau. Waktu sekarang sedang kita jalani. Terhadap waktu ini kita bisa memprediksi kejadian apa yang akan menimpa dari apa yang sedang dialami sekarang. Waktu sekarang adalah waktu yang berjalan maju. Setip detik berlalu, detik yang lain maju menggantikan posisinya. Yang pasti bahwa kita harus mengisi waktu sekarang ini dengan kegiatan yang bermanfaat, efektif, dan efisien. Supaya nanti akan mendapatkan hasil yang baik bagi kita.
Waktu yang ketiga, waktu yang akan datang ini, merupakan keadaan yang penuh misteri. Kita hanya bisa meraba atau memprediksi berbagai kemungkinan peristiwa yang akan terjadi dalam dunia ini. Ada satu kebenaran utama yang harus menjadi perhatian utama kita, yakni waktu kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali. Wahyu 22:20 mencatat “Ia [Yesus] yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: ‘Ya, Aku datang segera!’ Amin, datanglah, Tuhan Yesus!”
Tuhan Yesus pasti akan datang kedua kali. Ada dua tahap kedatangan-Nya yang kedua ini: Pertama, Yesus akan datang di awan-awan untuk mengangkat semua orang percaya yang sungguh-sungguh (rapture, baca Yohanes 14:3); Kedua, Yesus datang bersama semua orang kudus-Nya menjejakkan kaki-Nya di bumi dan mendirikan kerajaan seribu tahun damai (Yudas 1:14). Mengenai waktu kedatangan Kristus ini, kita tidak perlu mempermasalahkan kapan tepatnya. Tetapi lebih baik kita waspada dan berjaga-jaga sambil mempersiapkan diri menyambut kedatangan-Nya tersebut.
Ada beberapa sikap yang bisa dilakukan, antara lain: Bertekun dalam doa dan pembacaan Alkitab, untuk menguatkan iman sehingga tidak menjadi goyah terhadap berbagai godaan dunia; Tetap memberitakan Injil. Semakin giat mengabarkan Kabar Baik ini dengan berbagai cara baik langsung (penginjilan pribadi dan KKR), melalui literatur (buku dan traktat), internet, radio, TV, dll.; Menjaga kekudusan hidup dengan selalu minta pimpinan Roh Kudus; Menopang pekerjaan Tuhan dan hamba Tuhan (gereja, yayasan kristen, sekolah teologi, dsb.).
Kita harus belajar dari perumpamaan tentang “gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh” (Matius 25:1-13). Jangan sampai sewaktu Tuhan Yesus datang, kita sedang kedapatan tertidur (rohani kita padam, undur). Jadi, kapanpun Dia akan datang, kita siap sedia menyambut kedatangan-Nya. Maranatha. (Pdp. Tony Tedjo, M.Th --- www.agapemedia.blogspot.com).
Selasa, September 08, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar