
Menjelang PEMILU 2009 berbagai parpol (partai politik) bersiap-siap untuk merebut suara sebanyak-banyaknya agar dapat memasukkan kader-kadernya, baik di DPRD maupun DPRD. Bahkan kalau bisa sampai merebut kursi no 1 (presiden). Pada PEMILU kali ini diikuti sekitar 38 parpol, dua di antaranya adalah partai Kristen, yaitu PKDI (Partai Kasih Demokrat Indonesia) dan PDS (Partai Damai Sejahtera).
Berbicara mengenai politik, terjadi polemik antar sesama anak Tuhan di tanah air berkaitan dengan hal ini. Sebagian orang ada yang beranggapan bahwa keduanya merupakan dua hal yang tidak bisa disatukan. Membicarakan hal-hal yang berbau politik dianggap tabu dan dilarang. Sehingga ada gembala sidang yang melarang jemaatnya untuk terlibat dalam dunia politik. Benarkah anak Tuhan tidak boleh berpoliktik?
Memang, hal yang terlihat secara umum di depan mata kita adalah bahwa terkadang orang berusaha dengan berbagai cara, termasuk cara-cara yang kotor dan licik, agar keinginan kelompoknya bisa tercapai. Akan tetapi hal ini tidak bisa dijadikan sebagai tolok ukur. Masih banyak hal positif yang bisa diperoleh dari dunia politik. Sebagai contoh, akan sangat membantu seorang gembala sidang atau pendeta apabila dia paham mengenai isi Surat Keputusan Bersama (SKB) 2 mentri tentang persyaratan pendirian rumah ibadah. Maka, apabila ada oknum yang hendak menggusik gerejanya, dia bisa memberikan penjelasan atau memberikan pembelaan. Hal lain, dengan kehadiran anak-anak Tuhan dalam anggota dewan, baik di pusat dan daerah, maka setidaknya ada suara untuk menyuarakan kebenaran. Bila ada sebuah keputusan yang akan dikeluarkan, dan bila isinya merugikan pekerjaan Tuhan di kemudian hari, maka bisa dicegah dulu.
Bila semua orang Kristen tidak boleh terjun dalam dunia politik, dapat dibayangkan bagaimana keadaan bangsa kita. Pihak-pihak tertentu dengan ambisi kelompoknya yang merugikan pihak kita akan berbuat lebih seenaknya.
Bila dicermati, sebenarnya ada dua hal yang berbeda antara menjadi pelaku aktif politik dengan pengamat politik. Menjadi pelaku aktif politik berarti terjun langsung menjadi salah satu anggota partai politik. Sedangkan bila hanya menjadi pengamat saja, maka dia hanya mengawasi dan mengantisipasi perubahan politik yang terjadi tanpa harus menjadi anggota salah satu partai.
Bagaimana dengan sikap sebagai gembala sidang, bolehkah berpolitik? Sebagai seorang gembala sidang yang hari-harinya disibukan dengan pelayanan di gereja, maka seharusnya dia tidak lagi terlibat dalam politik praktis. Apabila ada tetap berniat untuk terjun menjadi politikus, disarankan untuk menyerahkan jabatan gembalanya kepada penggantinya. Sedang dia sendiri boleh langsung terlibat dalam politik.
Terlibat dalam dunia politik pun sebenarnya merupakan bentuk pelayanan. Hanya saja objek pelayanannya berbeda dari pelayanan sebelumnya. Alkitab mencatat para tokoh yang duduk dalam pemerintahan, seperti Ezra, Nehemia, Daniel, Yusuf, Daud, dan sebagainya. Dan terbukti mereka bisa menjalankan tugasnya dengan baik, sehingga nama Tuhan tetap dimuliakan melalui hidup mereka. Asalkan tidak boleh memakai cara-cara licik dan kotor seperti yang dilakukan orang dunia demi mencapai keinginannya. (Tony Tedjo, M.Th. bisa ditemui di tony_kharis@yahoo atau anggi_1234@plasa.com)
Berbicara mengenai politik, terjadi polemik antar sesama anak Tuhan di tanah air berkaitan dengan hal ini. Sebagian orang ada yang beranggapan bahwa keduanya merupakan dua hal yang tidak bisa disatukan. Membicarakan hal-hal yang berbau politik dianggap tabu dan dilarang. Sehingga ada gembala sidang yang melarang jemaatnya untuk terlibat dalam dunia politik. Benarkah anak Tuhan tidak boleh berpoliktik?
Memang, hal yang terlihat secara umum di depan mata kita adalah bahwa terkadang orang berusaha dengan berbagai cara, termasuk cara-cara yang kotor dan licik, agar keinginan kelompoknya bisa tercapai. Akan tetapi hal ini tidak bisa dijadikan sebagai tolok ukur. Masih banyak hal positif yang bisa diperoleh dari dunia politik. Sebagai contoh, akan sangat membantu seorang gembala sidang atau pendeta apabila dia paham mengenai isi Surat Keputusan Bersama (SKB) 2 mentri tentang persyaratan pendirian rumah ibadah. Maka, apabila ada oknum yang hendak menggusik gerejanya, dia bisa memberikan penjelasan atau memberikan pembelaan. Hal lain, dengan kehadiran anak-anak Tuhan dalam anggota dewan, baik di pusat dan daerah, maka setidaknya ada suara untuk menyuarakan kebenaran. Bila ada sebuah keputusan yang akan dikeluarkan, dan bila isinya merugikan pekerjaan Tuhan di kemudian hari, maka bisa dicegah dulu.
Bila semua orang Kristen tidak boleh terjun dalam dunia politik, dapat dibayangkan bagaimana keadaan bangsa kita. Pihak-pihak tertentu dengan ambisi kelompoknya yang merugikan pihak kita akan berbuat lebih seenaknya.
Bila dicermati, sebenarnya ada dua hal yang berbeda antara menjadi pelaku aktif politik dengan pengamat politik. Menjadi pelaku aktif politik berarti terjun langsung menjadi salah satu anggota partai politik. Sedangkan bila hanya menjadi pengamat saja, maka dia hanya mengawasi dan mengantisipasi perubahan politik yang terjadi tanpa harus menjadi anggota salah satu partai.
Bagaimana dengan sikap sebagai gembala sidang, bolehkah berpolitik? Sebagai seorang gembala sidang yang hari-harinya disibukan dengan pelayanan di gereja, maka seharusnya dia tidak lagi terlibat dalam politik praktis. Apabila ada tetap berniat untuk terjun menjadi politikus, disarankan untuk menyerahkan jabatan gembalanya kepada penggantinya. Sedang dia sendiri boleh langsung terlibat dalam politik.
Terlibat dalam dunia politik pun sebenarnya merupakan bentuk pelayanan. Hanya saja objek pelayanannya berbeda dari pelayanan sebelumnya. Alkitab mencatat para tokoh yang duduk dalam pemerintahan, seperti Ezra, Nehemia, Daniel, Yusuf, Daud, dan sebagainya. Dan terbukti mereka bisa menjalankan tugasnya dengan baik, sehingga nama Tuhan tetap dimuliakan melalui hidup mereka. Asalkan tidak boleh memakai cara-cara licik dan kotor seperti yang dilakukan orang dunia demi mencapai keinginannya. (Tony Tedjo, M.Th. bisa ditemui di tony_kharis@yahoo atau anggi_1234@plasa.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar