Selasa, November 13, 2007

KESEMBUHAN ILAHI

Alkitab mencatat berbagai peristiwa kesembuhan yang dilakukan oleh para nabi, para rasul, dan oleh Yesus Kristus sendiri. Dan kesembuhan itu pun hingga saat ini masih terus berlangsung dan terjadi atas orang percaya. “Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya” (Ibrani 13:8). Bila Yesus sendiri tetap sama, berarti kuasa-Nya pun tidak berubah. Dia masih tetap menyembuhkan anak-anak-Nya.
Dunia kekristenan mencatat para jenderal Allah dalam bidang kesembuhan, di antaranya John Alexander Dowie yang dikenal sebagai “Rasul Kesembuhan”, John G. Lake “Pelayan Kesembuhan”, A.A Allen “Orang yang Penuh Mukjizat”, dan Kathryn Kuhlman “Wanita yang Percaya Akan Mukjizat”. Selain itu, ada sederatan hamba Tuhan lain yang dikenal karena pelayanan kesembuhannya, seperti Peter Youngren, Reinhard Bonke, Benny Hin, Morris Cerullo, dan John Hartman.
Gerakan kesembuhan ilahi ini pun sekarang sedang muncul dengan sebutan “Healing Movement”, salah seorang yang menggerakkannya adalah Pdt. Ir. Niko Nyotoraharjo. Berbagai fenomena kesembuhan terjadi. Yang buta dapat melihat. Yang lumpuh bisa berjalan. Yang sakit kanker, sakit jantung, lever, ginjal, bisu tuli, TBC, dan berbagai penyakit lainnya telah disembuhkan.
Ada tiga hal yang membuat kita bisa mengalami kesembuhan dari Allah, yaitu: Pertama, iman (Ibrani 11:1). Bila kita beriman bahwa Allah pasti dapat menyembuhkan sakit saya, maka kuasa kesembuhan itu akan mengalir dalam hidupmu, sehingga engkau sembuh. Ingat kisah wanita yang sudah 12 tahun sakit pendarahan (Matius 9:20; Markus 5:25; Lukas 8:43). Di mana dia percaya bahwa dengan hanya memegang jumbai jubah Yesus saja maka penyakitnya akan sembuh (Matius 9:21). Dan karena imannya inilah maka wanita ini sembuh (Matius 9:22). Kedua, bertindak (Yakobus 2:17). Beriman berarti berani melangkah. Bila sudah didoakan, maka kita percaya bahwa penyakit kita sudah disembuhkan. Kepercayaan ini harus disertai tindakan. Bila seorang yang lumpuh sudah didoakan dan percaya bahwa sakitnya sudah disembuhkan, maka dia harus berdiri dan berjalan. Ingat kisah orang lumpuh yang disembuhkan Yesus dalam Markus 2:9 dan Yohanes 5:8, 11. Ketiga, yakin sepenuhnya bahwa kita sudah disembuhkan (1 Petrus 2:24). Kesembuhan yang kita alami bukanlah suatu kebetulan. Kita harus yakin betul bahwa Tuhan Yesus sudah benar-benar menyembuhkan penyakit yang diderita. Ini bukan sugesti. Tapi kenyataan.
Sekarang, apakah Saudara ingin mengalami kesembuhan? Datanglah kepada sumber kesembuhan itu sendiri, yakni Tuhan Yesus Kristus (Lukas 7:21). “Hai ibu, penyakitmu telah sembuh” (Lukas 13:12). Alami dan rasakan kesembuhan itu sendiri. Setelah Saudara disembuhkan, maka alirkanlah kuasa kesembuhan itu kepada yang lain. Sebab Saudara pun diberi kuasa untuk menyembuhkan orang yang sakit (1 Korintus 12:9). (Tony Tedjo, M.Th)

Tidak ada komentar: